Obesitas dan Overweight adalah keadaan tubuh yang abnormal karena timbunan lemak dalam tubuh yang berlebihan dan dapat mengganggu kesehatan. Obesitas dapat menyebabkan plasma trigliserida puasa meningkat, kolesterol low density lipoprotein (LDL) diatas normal, kolesterol high density lipoprotein (HDL) dibawah normal, gula darah tinggi dan kadar insulin tinggi serta tekanan darah tinggi. Dari beberapa hal tersebut maka akan meningkatkan terjadinhya penyakit kardiovaskuler. Penyebab utama kelebihan berat badan adalah asupan energi yang tinggi dan aktivitas fisik yang kurang. Adapun faktor terkait dengan kejadian obesitas meliputi faktor lingkungan dan sosial, gangguan sistem syaraf dan endokrin, faktor gaya hidup, konsumsi makanan tinggi lemak, konsumsi makanan berlebihan, umur, faktor psikologi/stres, perilaku merokok, dan konsumsi alkohol . Kecenderungan urbanisasi di negara-negara berkembang dan globalisasi pangan berkontribusi terhadap perilaku masyarakat dan gaya hidup . Perubahan gaya hidup, terkait dengan perubahan pola makan dari tradisional ke kebiasaan makanan modern menyebabkan terjadinya overweight dan obesitas.
Untuk mengetahui status gizi kita maka ada beberapa cara perhitungan status gizi sebagai berikut :
1. menentukan status gizi dengan membandingkan Berat Badan dan Tinggi Badan.
IMT = BB(kg)/TB2 (dalam meter).
Untuk Perempuan :
Kurus : < 17 kg/m2
Normal : 17 - 23 kg/ m2
Kegemukan : 23 - 27 kg/m2
Obesitas : > 27 kg/m
Untuk Laki-laki :
Kurus : < 18 kg/m2
Normal : 18 - 25 kg/m2
Kegemukan : 25 - 27 kg/m2
Obesitas : > 27 kg/m2
(Sumber : Pedoman praktis terapi gizi medis Departemen Kesehatan RI 2003)
2. pengukuran komposisi tubuh menurut WHO (2000) untuk mengidentifikasi obesitas sentral adalah lingkar perut (waist circumference). Pengukuran lingkar perut merupakan pengukuran mudah dan sederhana yang tidak berhubungan dengan tinggi badan, berkorelasi erat dengan indeks massa tubuh (IMT) dan waist hip ratio (WHR). Lingkar perut merupakan indikator kuat untuk memprediksi perkembangan penyakit kardiovaskular daripada IMT . Keterbatasan dari IMT, yaitu tidak memperhitungkan variasi luas dalam distribusi lemak tubuh dan memiliki keterbatasan yang cukup besar dalam prediksi akumulasi lemak intra-abdominal. Menurut WHO (2008), cut-off obesitas sentral berdasarkan ukuran lingkar perut penduduk Asia Selatan, Cina, Jepang, termasuk Indonesia adalah untuk lakilaki dengan lingkar perut >90 cm atau perempuan dengan lingkar perut >80 cm.
Salah satu solusi pada kasus overweight dan obesitas adalah dengan cara melakukan diet penurunan berat badan ( diet rendah energi).
Diet energi rendah adalah diet yang kandungan energinya dibawah kebutuhan normal, cukup vitamin dan mineral serta banyak mengandung serat yang bermanfaat dalam proses penurunan berat badan. Diet ini membatasi makanan padat energi, seperti kue – kue yang banyak mengandung karbohidrat sederhana dan lemak serta goreng – gorengan .
Tujuan diet penurunan berat badan :
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender, dan kebutuhan fisik
2. Mencapai IMT normal yaitu 18,5 – 25 kg/m2
3. Mengurangi asupan energi, sehingga tercapai penurunan berat badan sebanyak 0,5 – 1 kg / minggu.
Syarat diet penurunan berat badab :
1. Energi rendah ditujukan untuk menurunkan berat badan . pengurangan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi kualitas maupun kuantitas. Untuk menurunkan berat badan sebanyak 0,5 – 1 kg / minggu. Asupan energi dikurangi sebanyak 500-1000 kkal/ hari dari kebutuhan normal . perhitungan kebutuhanenergi normal dilakukan berdasarkan berat badan ideal.
2. Protein sedikit lebih tinggi yaitu 1- 1,5 gram/ kg /BB / hari atau 15 – 20 % dari kebutuhan energi total.
3. Lemak sedang 20 – 25 % dari kebutuhan energi total. Sebaiknya sumber lemak berasal dari makanan yang mengandung lemak tidak jenuh ganda yang kadarnya tinggi.
4. Karbohidrat sedikit lebih rendah yaitu 55 – 65 % dari kebutuhan energi total. Sebaiknya menggunakan lebih banyak jenis karbohidrat komplek untuk memberikan rasa kenyang dan mencegah konstipasi. Sebagai alternatif bisa menggunakan gula buatan sebagai pengganti gula sederhana.
5. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan
6. Dianjurkan untk mengkonsumsi 3x makan dan 2x selingan.
7. Cukup cairan 8- 10 gelas / hari.
Bahan makanan yang perlu dibatasi :
1. Sumber karbohidrat : gula pasir, gula merah, sirup, kue manis gurih.
2. Sumber protein : daging berlemak, daging kambing , daging diolah dengan santan kental, digoreng, jeroan, susu fullcream, susu kental manis
3. Sayuran : sayuran yang sedikit kandungan serat serta diolah dengan menggunakan santan kental.
4. Buah – buahan : durian, buah yang diolah dengan gula/ susu fullcream/ susu kental manis
5. Lemak : minyak kelapa, kelapa, santan .
Agar diet penurunan berat badan bisa berhasil maka pastikan telah terjadi deficit kalori dengan cara meningkatkan aktifitas fisik atau olahraga.
Komentar Anda