Diabetes Melitus (DM) adalah Penyakit menyebabkan penderita sudah tidak mampu mengendalikan kadar gula dalam darah karena penderita mengalami gangguan metabolisme pada proses penyerapan gula oleh tubuh. Gangguan metabolisme ini terjadi karena tubuh penderita tidak memproduksi zat insulin dalam jumlah cukup atau juga bisa karena tubuh penderita DM (pasien) sudah tidak mampu memanfaatkan zat insulin secara efektif atau sudah tidak sensitif terhadap insulin.Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah.
Kemenkes (2010) menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit DM yaitu, keturunan, umur, jenis kelamin, obesitas, pola makan yang salah dan aktivitas fisik yang kurang. Pola makan dapat diartikan sebagai suatu kebiasaan menetap dalam hubungan dengan konsumsi makan yaitu berdasarkan bahan makanan: makanan pokok, sumber protein, sayur, buah dan berdasarkan frekuensi harian, mingguan, pernah dan tidak pernah sama sekali. Dalam hal pemilihan makanan dan waktu makan manusia dipengaruhi oleh usia, selera pribadi, kebiasaan , budaya dan sosial ekonomi. Fenomena yang terjadi dimasyarakat seiring dengan pergeseran zaman menyebabkan perubahan pola makan yang alami menjadi modern. Pilihan menu makanan dan cara hidup yang kurang sehat semakin menyebar keseluruh lapisan masyarakat, sehingga meyebabkan terjadinya penyakit degenarative, salah satunya DM. Gaya hidup zaman sekarang dengan pola makan yang tinggi lemak, garam dan gula, menghadiri pesta, suka makan diluar/restoran, mengkonsumsi makan kaleng, siap saji yang bisa meningkatkan kadar gula darah.
Pada penelitian putri dafriani ( 2017) didapatkan hubungan yang sifnifikan pada pola makan terhadap kejadian diabetes militus yaitu kejadian DM lebih tinggi pada responden dengan pola makan yang tidak baik yaitu 27 responden (51,9%) dibandingkan yang memiliki pola makan yang baik yaitu 12 responden (29,3%). Pola makan yang sehat dan seimbang adalah kunci penting untuk menangkis mampirnya diabetes.
Penyandang DM perlu diberikan penekanan mengenai pentingnya keteraturan jadwal makan, jenis dan jumlah kandungan kalori, terutama pada mereka yang menggunakan obat yang meningkatkan sekresi insulin atau terapi insulin itu sendiri sebagai berikut:
• Jadwal Makan
Penyandang diabetes sangat dianjurkan makan secara teratur dengan porsi (jumlah kalori) yang tepat. Selang waktu makan pada penyandang diabetes mellitus sekitar 3 jam. Karena itu dalam sehari penyandang diabetes mellitus bisa makan sebanyak 6 kali: yakni 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan.
• Jumlah Makanan
Jumlah makanan yang boleh dikonsumsi dalam sehari ditentukan oleh seberapa besar kebutuhan energi tubuh. Kebutuhan energi setiap orang berbeda, tergantung pada usia, jenis kelamin, aktifitas sehari – hari, serta kondisi atau kebutuhan khusus.
• Jenis Makanan
Jenis makanan dengan mempertimbangkan factor Indeks Glikemik (IG). Sebabnya setiap jenis makanan memiliki kecepatan (efek lansung) terhadap kadar gula darah. Makanan dengan indeks glikemik tinggi sangat mudah dan cepat terurai menjadi gula lalu masuk ke dalam darah.
Perencanaan makan pasien dengan diabetes mellitus meliputi :
Syarat Pola Makan
a) Energi cukup untuk mempertahankan dan mencapai berat badan normal. Ditentukan dengan
memperhitungkan kebutuhan metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kgBB.
b) Kebutuhan protein 10-15% dari kebutuhan energi total
c) Kebutuhan lemak sedang 20-15% dari kebutuhan energi total
d) Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari perhitungan energi total sekitar 60-70%
e) Penggunaan gula murni dalam makanan dan minuman tidak diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit
sebagai bumbu.
f) Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas.
g) Asupan serat dianjurkan 25g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang ada pada buah dan sayur.
h) Apabila mengalami hipertensi, asupan natrium dibatasi.
i) Cukup vitamin dan mineral.
Komentar Anda